Dosa Yang Lebih Besar.


Asalamualaikum w.m...bacalah untuk pengetahuan:


Subject: Dosa yg lebih besar dr berzina
Moga2 kita dapat pengajaran dari cite ni...insyaallah
DOSA YANG
LEBIH BESAR DARI BERZINA Pada suatu senja yang
lenggang, terlihat seorang wanita berjalan
terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam
menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang
mencekam. Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh
wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di
tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan
roman mukanya yang ayu,tidak dapat menghapus kesan
kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah
terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk
salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan
masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk
sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai
tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya.
Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji
saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi
Musa a.s.terkejut. "Saya takut mengatakannya."jawab
wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak
Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita,
"Saya...telah berzina." Kepala Nabi Musa
terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun...lantas hamil. Setelah
anak itu lahir,langsung saya... Cekik lehernya
sampai...tewas," ucap wanita itu seraya menangis
sejadi-jadinya. Nabi Musa
berapi-api matanya. Dengan muka berang ia
mengherdik,"Perempuan bejad,
enyah kamu dari sini! Agar seksa Allah tidak jatuh ke
dalam rumahku kerana
perbuatanmu. Pergi!"... Teriak Nabi Musa sambil
memalingkan mata karena
jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan
kaca membentur batu,
hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia
terantuk-antuk keluar
dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat
memilukan.Ia tak tahu
harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu
mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi
saja sudah menolaknya, bagaimana pula
manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya
betapa besar dosanya,
betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa
sepeninggalnya, Malaikat
Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin
Jibril lalu bertanya,
"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak
bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang
lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa
apakah yang lebih besar dari wanita pezina dan
pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin
tahu bertanya kepada Jibril.
"Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan
yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?"
tanya Musa kian
penasaran. "Orang yang meninggalkan solat dengan
sengaja dan tanpa
menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada
seribu kali berzina"
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil
wanita tadi untuk
menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan
dengan khusuk untuk
memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan
tersebut. Nabi Musa
menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan
sengaja dan tanpa
penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahawa
sembahyang itu tidak
wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti ia
seakan-akan menganggap
remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap
Tuhan tidak punya hak
untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang
yang bertaubat dan
menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih
mempunyai iman di
dadanya dan yakin bahawa Allah itu berada di jalan
ketaatan kepada-Nya.
Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima
kedatangannya. (Dikutip dari buku
30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy) Dalam hadis
Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan solat
lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang
membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan
bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis
yang lain disebutkan bahawa orang yang meninggalkan
solat sehingga terlewat waktu, kemudian ia
mengqadanya, maka ia akan diseksa dalam neraka selama
satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun.
Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari
diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di
dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua
hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita
dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat
dengan istiqomah. Tolong sebarkan kepada
saudara-saudara kita yang belum mengetahui.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha
illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik. Wassalam Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung. (QS. Ali Imran 104:105) "Qul, Amantu
bil-Lahi, tsumnas-taqim" Katakanlah! Aku percaya
kepada Allah dan kemudian pegang teguhlah pendirian
itu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...